Kurikulum PAUD Khusus Bidang Seni

Kurikulum PAUD Khusus Bidang Seni
Fabiola Priscilla Setiawan (2010) menyatakan bahwa pendidikan seni berperan penting untuk merangsang perkembangan belahan otak bagian kanan anak. Pelajaran seni terbukti dapat meningkatkan kepandaian berekspresi anak, pemahaman sisi-sisi kemanusiaan, kepekaan dan konsentrasi yang tinggi, serta kreativitas yang gemilang. Kemampuan seni merupakan salah satu dari bidang kemampuan dasar yang dikembangkan untuk meningkatkan kreativitas anak yang bermuara ke arah pembentukan watak bangsa dan kehalusan budi. Berkaitan dengan pengembangan kemampuan seni bagi anak PAUD, maka pembelajaran seni merupakan sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak dengan lebih banyak melibatkan kemampuan motorik, khususnya motorik halus.
Anak mulai menggambar bentuk-bentuk yang berhubungan dengan dunia sekitar mereka. Anak membangun ikatan emosional dengan apa yang digambar. Pada mulanya bentuk-bentuk masih sulit dikenal. Selanjutnya pada usia 5 tahun, gambar bersifat bagan makin dapat dikenali, gambar manusia, rumah atau pohon. Usia 6 tahun gambar manusia mendapat perhatian mereka, walau masih sangat sederhana. Sepanjang periode ini, perhatian dan gairah anak lebih tertuju pada hubungan antara gambar dengan objek daripada hubungan warna dengan objek. Warna menjadi subjektif karena tidak mempunyai hubungan tertentu dengan objek. Sedangkan konsep ruang anak pada periode pra bagan tak lain apa yang ada di sekitar dirinya. Menjadikan tiadanya hubungan logis objek satu dengan lainnya. Mengajarkan konsep orang dewasa mengenal ruang pada periode ini hanyalah menciptakan konflik pada diri anak yang menghancurkan kepercayaan anak akan kemampuaan kreatifnya.
Konsep pendidikan seni dapat dibagi menjadi tiga orientasi (Salam, 2005). Pertama, Pendidikan seni berorientasi kepada anak didik. Untuk memenuhi kebutuhan mendasar bagi anak untuk mengaktualisasikan dirinya. Anak / peserta didik sebagai faktor utama, seni hanya dipakai sebagai alat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka ada dua konsep pendidikan seni, yaitu sebagai berikut.
v  Education in Art, bagaimana membelajarkan keterampilan dan sikap seni
v  Education Through Art, bagaimana menggunakan seni sebagai landasan pendidikan, seni hanya sarana (jembatan) dalam pembelajaran.
Pada Pasal 10 ayat 7 disebutkan bahwa Pembelajaran Seni sebagaimana dimaksud diatas meliputi kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama.
Sasaran Tujuan Kompetensi Bidang Seni Anak Usia Dini
Bidang seni memiliki kompetensi dasar, yaitu anak mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan gagasan, imajinasi dan menggunakan berbagai media/ bahan menjadi suatu karya seni. Hasil belajar yang diharapkan dalam bidang seni dapat dikemukakan sebagai berikut.
·         Pertama, anak dapat menggambar sederhana dengan indikator, seperti: menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, krayon, pensil berwarna, arang, dan bahan-bahan alam) dengan rapi. Menggambar bebas dari bentuk dasar titik, lingkaran, segi tiga, dan segi empat. Menggambar orang dengan lengkap dan proposional. Mencetak dengan berbagai media (jari / finger painting, kuas, pelepah pisang, daun, bulu ayam) dengan lebih rapi.
·         Kedua, anak dapat mewarnai sederhana dengan indikator mewarnai bentuk gambar sederhana dengan rapi.
·         Ketiga, anak dapat menciptakan sesuatu dengan berbagai media dengan indikator, seperti meronce dengan manik-manik sesuai pola (dua pola), meronce dengan berbagai media, menciptakan tiga bentuk bangunan dari balok, menciptakan tiga bentuk dari kepingan geometri, menciptakan bentuk dari lidi, menganyam dengan berbagai media, misalkan kain perca, daun, sedotan, kertas, membatik dan jumputan, membuat gambar dengan teknik kolase dengan memakai berbagai media (kertas, ampas kelapa, biji-bijian, batu-batuan) membuat gambar dengan menggunakan teknik mozaik dengan memakai berbagai bentuk/bahan (segi empat, segi tiga, lingkaran) membuat mainan daengan teknik menggunting, melipat dan menempel mencocok dengan pola buatan guru atau ciptaan anak sendiri, permainan warna dengan berbagai media misal krayon, cat air, melukis dengan jari (finger painting), melukis dengan berbagai media (kuas, bulu ayam, daun-daunan), membuat berbagai bentuk dengan kertas, daun-daunan.
Pencapaian Perkembangan Seni Anak Usia 3 Bulan sampai 4 Tahun
Ø  Melihat ke gambar atau benda yang ditunjukkan 30 cm dari wajahnya
Ø  Menoleh atau memalingkan wajah secara spontan ketika ditunjukkan foto/ gambar/cermin dan berusaha menyentuh
Ø  Berusaha memegang benda, alat tulis yang diletakkan di hadapannya
Ø   Mencoret di atas media (misal: kertas, tembok)
Ø  Mencoret - coret
Ø  Mengusap dengan tangan pada kertas/kain dengan menggunakan berbagai media (misal, media bubur aci berwarna, cat air)
Ø  Menggambar dari beberapa garis
Ø  Membentuk suatu karya sederhana (berbentuk bulat atau lonjong) dari plastisin
Ø  Menyusun 4-6 balok membentuk suatu model
Ø  Menggambar benda-benda lebih spesifik
Ø  Mengamati dan membedakan benda di sekitarnya yang di dalam rumah
Ø  Menggambar dengan menggunakan beragam media (cat air, spidol, alat menggambar) dan cara (seperti finger painting, cat air)
Ø  Membentuk sesuatu dengan plastisin
Ø  Mengamati dan membedakan benda di sekitarnya yang di luar rumah

Sumber :
http://paudjateng.xahzgs.com/2015/09/perkembangan-seni-anak-usia-0-6-tahun.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Teknik Inkblot, Tarik Benang atau Tarikan Benang dan Fingers Painting Pertemuan Ke-3

Hasil Karya Montase dan Kolase

Ringkasan Fenomena Gambar Gunung Kembar, Beban dalam Pola Gunung Kembar dan Gambar Gunung Kembar